Selasa, 28 Oktober 2014

E-BUSINESS

Pengaruh e-Business terhadap proses bisnis

E-business berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-business memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.


Faktor-faktor yang mempengaruhi e-Business

Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas strategi keseluruhan perusahaan.
Faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun yaitu

1. validitas
2. integritas
3. privasi.


Model-Model E-Business

1. B2B (Business to Business): Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi)
2. Consumer-to-consumer (C2C) dimana konsumen menjual produk secara langsung kepada konsumen lainnya. Biasanya individu mengiklankan produk, jasa, pengetahuan, maupun keahliannya disalah satu situs lelang atau classified ads. Contohnya meliputi www.bekas.com dan www.classified2000.com.
3. B2C (Business to Consumers): Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi.
4. Consumer-to-business (C2B) meliputi individu yang menjual produk atau jasa kepada organisasi, serta individu yang mencari penjual, berinteraksi dengan penjual tersebut, dan melakukan transaksi.
5. Non-business electronic commerce, terdiri atas institusi non bisnis seperti lembaga pendidikan, organisasi nirlaba, organisasi keagamaan, organisasi sosial, dan instansi pemerintah. Contohnya, www.bappenas.go.id, www.bps.go.id, www.komnas.go.id, www.bppt.go.id. Umumnya organisasi non bisnis menggunakan berbagai tipe e-commerce atau e-business untuk keperluan menekan biaya atau meningkatkan layanan pelanggan dan operasi.
6. Intrabusiness (organizational) electronic commerce meliputi semua aktivitas internal organisasi yang biasanya dilakukan melalui internet dan meliputi pertukaran barang, jasa atau informasi.

Infrastruktur e-Business

Jaringan untuk melakukan kegiatan e-Business, kita memerlukan jaringan untuk membuat koneksi ke internet

Software KomunikasiSoftware komunikasi mengelola aliran data melalui suatu jaringan. Software komunikasi didesain untuk bekerja dengan berbagai jenis peraturan dan prosedur untuk pertukaran data.

E-COMMERCE

          Merupakan singkatan dari electronik commerce, dan dapat diartikan sebagai perdagangan elektronik yang meliputi penyebaran, pembelian, penjualan, pemesanan barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet dan televisi, www, atau jaringan lainnya.
          E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana ruang lingkup e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll.

Sejarah E-commerce 
          E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Istilah “perdagangan elektronik” telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.
          Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan.

Jenis E-Commerce :
E-Commerce  dapat  dibagi  menjadi  beberapa  jenis  yang  memiliki  karakteristik berbeda-beda yaitu:
1. Business to Business (B2B)
Business to Business e-Commerce memiliki karakteristik:
Trading  partners  yang  sudah  diketahui  dan  umumnya  memiliki  hubungan (relationship)  yang  cukup  lama.  Informasi  hanya  dipertukarkan  dengan  partner tersebut. Dikarenakan  sudah mengenal  lawan  komunikasi, maka  jenis  informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).
Pertukaran  data  (data  exchange)  berlangsung  berulang-ulang  dan  secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan  kata  lain,  servis  yang  digunakan  sudah  tertentu.  Hal  ini  memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama.
Salah  satu  pelaku  dapat  melakukan  inisiatif  untuk  mengirimkan  data,  tidak harus menunggu parternya.
Model  yang  umum  digunakan  adalah  peer-to-peer,  dimana  processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.

2.  Business to Consumer (B2C)
Business to Consumer e-Commerce memiliki karakteristik sebagai berikut:
Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.
Servis yang diberikan bersifat umum  (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web.
Servis diberikan berdasarkan permohonan  (on demand). Konsumer melakukan inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
Pendekatan  client/server  sering  digunakan  dimana  diambil  asumsi  (client consumer)  menggunakan  sistem  yang  minimal  (berbasis Web)  dan  processing (business procedure) diletakkan di sisi server.

3. Consumen to consumen(C2C)
Dalam  C2C  seseorang  menjual  produk  atau  jasa  ke  orang  lain.  Dapat  juga  disebut sebagai  pelanggan  ke  palanggan  yaitu  orang  yang menjual  produk  dan  jasa  ke  satu sama lain.
Lelang C2C. Dalam lusinan negara, penjualan dan pembelian C2C dalam situs lelang sangat banyak. Kebanyakan  lelang dilakukan oleh perantara, seperti eBay.com, auctionanything.com,  para  pelanggan  juga  dapat  menggunakan  situs  khusus  seperti buyit.com  atau  bid2bid.com. Selain  itu  banyak  pelanggan  yang melakukan  lelangnya sendiri  seperti  greatshop.com  menyediakan  piranti  lunak  untuk  menciptakan komunitas lelang terbalik C2C online.

4. Comsumen to Business(C2B).
Dalam C2B konsumen memeritahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan  para  pemasok  bersaing  untuk  menyediakan  produk  atau  jasa  tersebut  ke konsumen. Contohnya  di  priceline.com,  dimana  pelanggan menyebutkan  produk  dan harga yang diinginkan, dan priceline mencoba menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan tersebut.  (Januri, dkk, 2008).

Keuntungan e-Commerce
Bagi Perusahaan, memperpendek  jarak, perluasan pasar, perluasan  jaringan mitra  bisnis  dan  efisiensi,  dengan  kata  lain  mempercepat  pelayanan  ke pelanggan, dan pelayanan  lebih responsif, serta mengurangi biaya-biaya yang berhubungan  dengan  kertas,  seperti  biaya  pos  surat,  pencetakan,  report,  dan sebagainya sehingga dapat meningkatkan pendapatan.
Bagi Consumen, efektif, aman secara fisik dan flexible
Bagi Masyarakat Umum, mengurangi  polusi  dan  pencemaran  lingkungan, membuka peluang kerja baru, menguntungkan dunia akademis, meningkatkan kualitas SDM (Januri, dkk, 2008).

Kerugian e-Commerce 
Meningkatkan Individualisme, pada perdagangan elektronik seseorang dapat bertransaksi  dan  mendapatkan  barang/jasa  yang  diperlukan  tanpa  bertemu dengan siapapun.
Terkadang  Menimbulkan  Kekecewaan,  apa  yang  dilihat  dilayar  monitor komputer kadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat mata. (Januri, dkk, 2008)


Sabtu, 14 Juni 2014

Blender Game Engine

BLENDER GAME ENGINE

Definisi Game Engine
Game engine adalah perangkat lunak yang dirancang untuk membuat dan mengembangkan video game. Fungsi utama yang diberikan oleh game engine meliputi rendering untuk 2D atau 3D graphic, collision detection, sound, scripting, animasi, artificial intelligence, networking, memory management, threading dan scene graph.

Beberapa Elemen yang Terdapat di dalam Game Engine
1. Tools/Data
2. System
3. Console
4. Support
5. Renderer / Engine core
6. Game Interface
7. The Game

Tipe-tipe Game Engine
1. Roll-your-own game engine
Biasanya, game engine tipe ini lebih disukai karena selain kemungkinan besar tersedia gratis, juga memperbolehkan mereka, para developer, lebih fleksibel dalam mengintegrasikan komponen yang diinginkan untuk dibentuk sebagai game engine mereka sendiri.
2. Mostly-ready game engines
Engine engine ini biasanya sudah menyediakan semuanya begitu diberikan pada developer / programmer. Semuanya termasuk contoh GUI, physiscs, libraries model dan texture, dan segalanya.
3. Point-and-click engines
Engine untuk point-and-click merupakan engine yang sangat amat dibatasi, tapi dibuat sangat user friendly. Kamu bahkan bisa mulai membuat game mu sendiri menggunakan engine seperti GameMaker, Torque Game Builder dan Unity3D.

Macam-macam Game Engine
1. Freeware game engine/open source game engine
- Blender
- Golden T Game Engine (GTGE)
- DXFramework
- Ogre
- Aleph On
2. Commercial engines/game engine berbayar (komersial)
- Alamo
- A.L.I.V.E
- BigWorld
- DXStudio
- Dunia Engine
- Euphoria
- GameStudio
- Blender

Blender
Blender merupakan salah satu program “Modeling 3D dan Animation”, tapi Blender mempunyai kelebihan sendiri dibandingkan program modeling 3D lainnya. Kelebihan yang dimiliki Blender adalah dapat membuat game tanpa menggunakan program tambahan lainnya, Karena Blender sudah memiliki “Engine Game” sendiri dan menggunakan “Python” sebagai bahasa pemograman yang lebih mudah ketimbang menggunakan C++,C, dll. Blender menggunakan “OpenGL” sebagai render grafiknya yang dapat digunakan pada berbagai macam “OS” seperti Windows, Linux dan Mac OS X.

MEMBUAT GAME ENGINE BLENDER




Fungsi Custom Shape Rig

Custom shape rig merupakan sebuah metode modifikasi bentuk rigging dengan bentuk shape. Entah ini benar atau salah, namun menurut pendapat pribadi saya memang begitu. Dengan adanya custom shape rig, kita dapat merubah bentuk kontroler rigging sesuai dengan kegunaan masing-masing. Sehingga diaharpkan dapat memudahkan animator dalam melakukan proses animasi.



Catatan: Custom shape rig bukanlah teknik rigging. Hanya modifikasi visualisasi rigging. Sehigga rigging tidak lagi berbentuk tulang / bone namun berbentuk shape yang sudah kita atur sebelumnya.
Cara Membuat Custom Shape Rig

Pada tulisan ini, kami tidak akan menuliskan tutorial rigging, karena kami fokus hanya pada pembuatan tutorial custom shape rig. Kami mengasumsikan bagi yang sudah memiliki sebuah objek dengan riggingnya, sehingga hanya menggunakan custom shape rig ini untuk mengubah visualisasi / penampilan rigging.
Axis Bone

Sebelum membuat custom shape rig ada yang perlu diperhatikan, yaitu axis dari bone bukan armature. Bone merupakan potongan-potongan tulang pada armature. Sedangkan armature adalah kumpulan bone. Jadi lihat axis dari BONE. Untuk melihatnya bisa cek screenshot di bawah ini :



Menampilkan Axis Bone

Setelah mengetahui axis dari bone yang ingin dirubah tampilannya menjadi shape sesuai keinginan kita, sekarang kita buat shape untuk menggantikan tampilan bone tersebut. Buat sesukamu, saya biasanya menggunakan sebuah plane dan menghilangkan face yang ada.



Mungkin sebagai referensi bagi yang ingin mencobanya bisa melihat custom shape yang telah kami buat pada gambar di bawah ini :



Contoh Shape

Untuk memudahkan dalam penggunaannya, gunakan nama shape yang bisa dengan mudah diingat, terutama bagi yang ingin melakukan rigging. Kalau untuk animatornya mungkin memerlukan nama bone yang jelas sesuai dengan fungsinya.
Axis Shape

Setelah membuat shape sesuai dengan bentuk yang diinginkan, pastikan susunan axis dari shape dan bone yang sudah kita buat sebelumnya sama. Kalau tidak sama, akan berdampak pada saat menggerakkan kontroler. Gerakan tidak sesuai dengan arah yang kita tentukan.



Axis Shape dan Bone

Cara Memutar Axis Shape

Tidak semua shape yang dibuat untuk mengubah visualisasi memiliki axis yang sama. Kita perlu sedikit memanipulasi rotasi untuk mengubah axis dari shape yang ada. Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk mengubah axis shape :
     Seleksi shape yang sudah ada, rotate supaya axis pada shape dan bone sama.

Setelah axis dari bone dan shape sama, masuk edit mode dan rotate seluruh vertex untuk mengembalikan ke posisi sebelum object di rotasi
Setelah itu coba cek pada object mode, posisi axis dari bone dan shape akan tetap sama dan bentuk shape sesuai dengan yang diinginkan.

Mengaktifkan Custom Shape Rig pada Bone

Setelah semua sesuai, kini saatnya kita menggunakan custom shape rig pada sebuah bone yang diiginkan. Untuk mengaktifkan custom shape rig pada bone, ikuti langkah- langkah di bawah ini.




     Seleksi bone yang ingin diubah dengan bentuk custom shape

     Masuk pose mode

     Buka properties bone

     Pada display, pilih nama shape yang digunakan untuk menggantikan bone terseleksi.

Apabila bingung, coba lihat gambar di bawah ini



Mengubah bone dengan shape


Kurang lebih begitulah cara membuat custom rig di Blender, sehingga bentuk controller rigging sesuai dengan yang kita inginkan dan sesuai juga dengan fungsinya. Semoga dengan tutorial blender custom shape rig ini bisa membantu teman-teman yang sedang belajar rigging dan membantu para animator supaya bisa lebih nyaman karena tidak harus menggerakkan tulang-tulang.





Setelah itu dibuat animasinya hingga terciptalah sebuah game engine.

Sumber:
http://reddevil-cupu.blogspot.com/2010/03/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html?m=0
http://tiar-note.blogspot.com/2013/04/pengertian-games-engine-pada-blender.html?m=1
www.google.com