Merupakan singkatan dari
electronik commerce, dan dapat diartikan sebagai perdagangan elektronik yang
meliputi penyebaran, pembelian, penjualan, pemesanan barang dan jasa melalui
sistem elektronik seperti internet dan televisi, www, atau jaringan lainnya.
E-commerce merupakan
bagian dari e-business, di mana ruang lingkup e-business lebih luas, tidak
hanya sekedar perniagaan tetapi juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan
nasabah, lowongan pekerjaan dll.
Sejarah E-commerce
E-commerce
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali
banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu
halaman-web (website). Istilah “perdagangan elektronik” telah berubah sejalan
dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi
komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial
seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.
Pada
awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis
memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun,
baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap
matang dan banyak digunakan.
Jenis E-Commerce :
E-Commerce
dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang
memiliki karakteristik berbeda-beda yaitu:
1. Business to Business
(B2B)
Business to Business
e-Commerce memiliki karakteristik:
Trading
partners yang sudah diketahui dan umumnya
memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama.
Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut.
Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis
informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan
kepercayaan (trust).
Pertukaran
data (data exchange) berlangsung berulang-ulang
dan secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah
disepakati bersama. Dengan kata lain, servis yang
digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan
pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama.
Salah satu
pelaku dapat melakukan inisiatif untuk
mengirimkan data, tidak harus menunggu parternya.
Model yang
umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana
processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
2. Business to
Consumer (B2C)
Business to Consumer
e-Commerce memiliki karakteristik sebagai berikut:
Terbuka untuk umum, dimana
informasi disebarkan ke umum.
Servis yang diberikan
bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh
khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum digunakan maka
servis diberikan dengan menggunakan basis Web.
Servis diberikan
berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer melakukan inisiatif dan
produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
Pendekatan
client/server sering digunakan dimana diambil
asumsi (client consumer) menggunakan sistem
yang minimal (berbasis Web) dan processing (business
procedure) diletakkan di sisi server.
3. Consumen to
consumen(C2C)
Dalam C2C
seseorang menjual produk atau jasa ke
orang lain. Dapat juga disebut sebagai
pelanggan ke palanggan yaitu orang yang
menjual produk dan jasa ke satu sama lain.
Lelang C2C. Dalam lusinan
negara, penjualan dan pembelian C2C dalam situs lelang sangat banyak.
Kebanyakan lelang dilakukan oleh perantara, seperti eBay.com,
auctionanything.com, para pelanggan juga dapat
menggunakan situs khusus seperti buyit.com atau
bid2bid.com. Selain itu banyak pelanggan yang
melakukan lelangnya sendiri seperti greatshop.com
menyediakan piranti lunak untuk menciptakan komunitas
lelang terbalik C2C online.
4. Comsumen to
Business(C2B).
Dalam C2B konsumen
memeritahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan
para pemasok bersaing untuk menyediakan
produk atau jasa tersebut ke konsumen. Contohnya
di priceline.com, dimana pelanggan menyebutkan
produk dan harga yang diinginkan, dan priceline mencoba menemukan pemasok
yang memenuhi kebutuhan tersebut. (Januri, dkk, 2008).
Keuntungan e-Commerce
Bagi Perusahaan,
memperpendek jarak, perluasan pasar, perluasan jaringan mitra
bisnis dan efisiensi, dengan kata lain
mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih
responsif, serta mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan
kertas, seperti biaya pos surat,
pencetakan, report, dan sebagainya sehingga dapat meningkatkan
pendapatan.
Bagi Consumen, efektif,
aman secara fisik dan flexible
Bagi Masyarakat Umum,
mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan, membuka
peluang kerja baru, menguntungkan dunia akademis, meningkatkan kualitas SDM
(Januri, dkk, 2008).
Kerugian e-Commerce
Meningkatkan
Individualisme, pada perdagangan elektronik seseorang dapat bertransaksi
dan mendapatkan barang/jasa yang diperlukan
tanpa bertemu dengan siapapun.
Terkadang
Menimbulkan Kekecewaan, apa yang dilihat
dilayar monitor komputer kadang berbeda dengan apa yang dilihat secara
kasat mata. (Januri, dkk, 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar