Saya ingin menceritakan aktualisasi yang terjadi pada diri saya, karena setiap orang pasti memilliki pengalam pribadi tentang terjadinya aktualisasi tersebut.
Pada saat ini saya telah beranjak dewasa, sehingga saya sudah mulai masuk dalam suatu aktualisasi diri. Saya mulai berfikir dewasa untuk sesuatu yang akan saya lakukan, tidak seperti dulu waktu saya masih dalam pubertas, bila saya melakukan sesuatu saya tidak memikirkan apa bahaya yang akan terjadi bila saya melakukannya, pada saat itu saya hanya berfikir enaknya saja tanpa memikirkan konsekuensi yang terjadi apabila saya melakukan hal tersebut. Masa pubertas memang masa dimana seorang individu mencari suatu jati dirinya sehingga selalu ceroboh dalam mengambil suatu tindakan. Tanpa disadari lambat laun usia saya semakin bertambah sehingga saya mulai beranjak dewasa, sehingga saya sudah mulai berfikir untuk masa depan, tetapi walaupun saya sudah dibilang dewasa saya masih merasa didalam diri saya masih memiliki sifat kekanak-kanakan, karena dalam menyelesaikan suatu masalah saya masih menggunakan emosi tanpa bisa menyelesaikan masalahnya dengan kepala dingin.
Tetapi saya mulai berfikir lagi kepada diri saya bahwa menyelesaikan masalah dengan emosi tidak ada gunanya dan sangat merugikan saya, karena selain masalah tidak akan selesai juga hanya menjadi beban pikiran yang tidak ada habisnya. Oleh karena itu saya mulai belajar cara mengendalikan emosi saya, dan juga saya sudah mulai memahami mana yang baik dan mana yang salah di dalam keidupan saya.
Jadi didalam kehidupan ini tidak ada manusia yang sempurna, pasti memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Tetapi suatu kekurangan yang dimiliki seseorang dapat membantu kehidupannya dalam ber aktualisasi jika ia mau belajar dari suatu masalah yang di dapatkan dan ia mau berubah untuk lebih maju ke depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar